Definisi menurut ahli
1. William G. Scott (1962) Kepemimpinan ialah proses mempengaruhi aktifitas yang diorganisir dalam suatu kelompok dalam usahanya untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
2. F. A. Nigro (1965) Inti dari kepemimpinan ialah mempengaruhi aktifitas orang lain.
3. F. I. Munson"The Management of Man". Kepemimpinan sebagai kesanggupan atau kemampuan untuk mengatasi orang-orang yang sedemikian rupa agar mencapai hasil yang sebesar-besarnya dengan kemungkinan pergesekan yang sekecil-kecilnya dan sebesar mungkin terjalinnya kerja sama.
4. Ordway Tead (1929) Kepemimpinan sebagai penggabungan perangai yang membuat seseorang mungkin dapat mendorong beberapa pihak lain untuk menyelesaikan pekerjaannya.
5. Hemhill dan Coon (1995) Kepemimpinan merupakan sikap dari seorang individu yang memimpin berbagai kegiatan dari suatu kelompok menuju suatu tujuan yang ingin dicapai bersama-sama.
6. Rauch dan Behling (1984) Kepemimpinan merupakan suatu proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan suatu kelompok yang diorganisasi menuju arah pencapaian sebuah tujuan.
7. Kartini Kartono (1994 : 48) Kepemimpinan itu karakternya khas, spesifik, dibutuhkan pada satu situasi tertentu. Sebab didalam sebuah kelompok yang melakukan kegiatan-kegiatan tertentu & memiliki sebuah tujuan serta berbagai macam peralatan yang khusus. Pemimpin sebuah kelompok dengan ciri-ciri yang karakteristik adalah fungsi dari situasi tertentu.
8. Tannenbaum, Weschler dan Massarik (1961) Kepemimpinan ialah sebuah pengaruh antar pribadi, yang dijalankan pada keadaan tertentu, serta diarahkan lewat proses komunikasi, menuju arah pencapaian satu tujuan tertentu atau lebih.
9. P. Pigors (1935) Kepemimpinan ialah proses dorong mendorong lewat keberhasilan sebuah interaksi dari berbagai perbedaan individu, mengontrol daya seseorang dalam mengejar tujuan bersama.
10. George R. Terry Kepemimpinan merupakan suatu hubungan yang ada didalam diri seseorang atau pemimpin dan mempengaruhi orang lain agar mau bekerja dengan sadar dalam hubungan tugas agar tercapainya sebuah tujuan yang diinginkan.
Jadi, kepemimpinan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dan sanggup untuk mengatasi masalah orang lain serta mendorong seseorang untuk menyelesaikan pekerjaannya dalam kelompok untuk mengejar satu tujuan yang sama.
Teori X dan Y dari McGregor
Konsep teori X dan Y dikemukakan oleh Douglas McGregor dalam buku The Human Side Enterprise di mana para manajer / pemimpin organisasi perusahaan memiliki dua jenis pandangan terhadap para pegawai / karyawan yaitu teori x atau teori y
Teori ini meyakini bahwa self actualizing adalah konsep yang lebih akurat untuk menerangkan motivasi manusia dan mencoba mengintegrasikannya dengan organisasi.
McGregor : Ada dua asumsi dasar alternatif, yaitu manusia dan pendekatan mereka terhadap pekerjaan. Asumsi tersebut memunculkan teori X dan Y
Teori X : pandangan tradisional tentang motivasi --> pekerjaan yang dibenci oleh karyawan yang harus diberi motivasi dengan reward dan pujian.
Teori Y : pekerja atau orang sudah memiliki motivasi untuk bekerja melakukan pekerjaan dengan baik.
Kesimpulan:
1. Teori X melihat karyawan pada segi pesimistik, manajer hanya mengubah kondisi kerja dan mengektifkan penggunaan rewards & punishment untuk meningkatkan produktivitas karyawan.
2. Teori Y melihat karyawan dari segi optimistik, manajer perlu melakukan pendekatan humanistik kepada karyawan, menantang karyawan untuk berprestasi, mendorong pertumbuhan pribadi, mendorong kinerja.
Gaya empat system manajemen oleh Rensis Likert
Kepemimpinan merupakan suatu proses yang saling berhubungan dimana seorang pemimpin harus memperhitungkan harapan-harapan, nilai-nilai, dan keterampilan invidual dari mereka yang terlibat dalam interaksi yang berlangsung (Likert, 1961, 1967)
· Sistem 1 (exploitive authoritative),
Artinya kewenangan yang bersifat eksploitatif, atau kewenangan mutlak. Dalam system manajemen semacam ini para pemimpin bersifat otokratis. Pemimpin sangat otokratis, mempunyai sedikit kepercayaan kepada bawahan, suka mengekplotasi bawahan, bersikap paternalistik memotivasi dengan memberi ketakutan dan hukuman-hukuman, diselang seling pemberian penghargaan yang secara kebetulan (occasional reward), hanya mau memperhatikan pada komunikasi yang turun ke bawah, dan hanya membatasi proses pengambilan keputusan di tingkat atas. Tipe kepemimpinan seperti ini hanya mendasarkan azas kehendak atau kemauan sendiri dari para pemimpin.
· Sistem 2 (benevolent authoritative/otokrasi yang baik hati),
Menjalankan dengan kebaikan hati. Mempunyai kepercayaan yang berselubung, percaya pada bawahan, mau memotivasi dengan hadiah-hadiah dan ketakutan serta hukuman-hukuman, memperbolehkan adanya komunikasi ke atas, mendengarkan pendapat-pendapat, ide-ide dari bawahan, dan memperbolehkan adanya delegasi wewenang dalam proses keputusan, bawahan merasa tidak bebas untuk membicarakan sesuatu yang bertalian dengan tugas pekerjaannya dengan atasan.
· Sistem 3 (manajer konsultatif),
Dalam manajemen ini para pemimpin pada hakikatnya tidak mempunyai kepercayaan sepenuhnya terhadap bawahannya dan biasanya mencoba untuk mempergunakan ide dan pendapat-pendapat bawahannya secara konstruktif (bersifat membangun). Mempunyai sedikit kepercayaan pada bawahan, biasanya dalam perkara kalau ia memerlukan informasi, ide atau pendapat bawahan; masih menginginkan melakukan pengendalian atas keputusan-keputusan yang dibuatnya; mau melakukan motivasi dengan penghargaan dan hukuman yang kebetulan; dan juga berkehendak melakukan partisipasi; menetapkan dua pola hubungan komunikasi, iaitu ke atas dan ke bawah; membuat keputusan dan kebijakan yang luas pada tingkat bawah; bawahan merasa sedikit bebas untuk membicarakan sesuatu yang bertalian dengan tugas pekerjaan bersama atasan.
· Sistem 4 (partisipative group/kelompok partisipatif),
Dalam system 4 ini, para pemimpin mempunyai kepercayaan sepenuhnya dalam semua hal kepada bawahannya, selalu ingin mendapat ide dan pendapat-pendapat dari bawahannya dan mempergunakan secara konstruktif terhadap mereka. Memberikan penghargaan yang bernilai ekonomis berdasarkan atas partisipasi kelopok dan melibatkan dalam bermacam-macam bidang. Melakukan banyak komunikasi baik ke bawah maupun ke atas. Mendorong pengambilan keputusan melalui seluruh jaringan organisasi dan disamping itu mendorong melakukan kegiatan diantara ereka dan dengan bawahannya sebagai suatu kelompok.
Theory of Leadership Pattern Choice dari Tannebaum dan Schmidt
Model Leadership Continuum
Teori ini datang dari Robert Tannenbaum dan Warren H.Schmidt. Tannenbaun dan Schmidt dalam Hersey dan Blanchard (1994) menyatakan bahwa pimpinan mempengaruhi pengikutnya melalui beberapa cara, yaitu dari cara yang menonjolkan sisi ekstrim yang disebut dengan perilaku otokratis sampai dengan cara yang menonjolkan sisi ekstrim lainnya yang disebut dengan perilaku demokratis.
Perilaku otokratis, secara umum bersifat negatif, dimana pemegang kekuasaan atau wewenang berasal dari adanya pengaruh pimpinan.
Perilaku demokratis, perilaku kepemimpinan ini memegang kuasa atau wewenang yang berawal dari bawahan.
Menurut teori continuum ada tujuh tingkatan hubungan pemimpin dengan bawahan:
a. Pemimpin membuat dan mengumumkan keputusan terhadap bawahan (telling).
b. Pemimpin menjualkan dan menawarkan keputusan terhadap bawahan (selling).
c. Pemimpin menyampaikan ide dan mengundang pertanyaan.
d. Pemimpin memberiakn keputusan tentative dan keputusan masih dapat diubah.
e. Pemimpin memberikan problem dan meminta sarang pemecahannya kepada bawahan (consulting).
f. Pemimpin menentukan batasan-batasan dan minta kelompok untuk membuat keputusan.
g. Pemimpin mengizinkan bawahan berfungsi dalam batas-batas yang ditentukan (joining).
DAFTAR PUSTAKA
Fatah, Nanang. 2009. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Mulyasa. 2005. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Hasanah, Uswatun. 2012. “Teori kepemimpinan” (online),http://uswatunhasanahblog.wordpress.com/2012/12/23/teori-kepemimpinan/., diakses Desember 2013
Putro’s, Septianh. 2012. “Teori kepemimpinan” (online)http://septianhputro’s.wordpress.com/2012/01/14/teori-kepimpinan/., diakses Desember 2013
Yahya, Luqman Andi. 2013. “Teori Kepemimpinan kharismatik” (online), http://lebak-kauman.blogspot.com/2013/02/teori-kepemimpinan-kharismatik.html?m=1, diakses Desember 2013
Burhanuddin, Afid. 2014. "Teori-teroi kepemimpinan" (online), https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/20/teori-teori-kepemimpinan/, diakses November 2015.
Rahayu, Putri. 2009. "Teori-teori leadership" (online), http://uthie-aja.blogspot.co.id/2009/10/teori-teori-leadership.html, diakses November 2015
Karima, Indina. 2015. "Leadership (kepemimpinan)" (online), https://ihdinakarima.wordpress.com/2015/11/01/leadership-kepemimpinan/, diakses November 2015
No comments:
Post a Comment