1.1. Latar
Belakang
Dalam karya tulis
ilmiah ini, penulis ingin berbagi tentang “Manfaat Mempelajari Bahasa Tubuh untuk
Kehidupan Sehari-hari yang akan mengungkap kebenaran dibalik bahasa tubuh
manusia yang kadang-kadang jika berbicara secara verbal biasanya berbohong.
Kebohongan manusia
tidak bisa dideteksi dengan cara lisan, tetapi gerak tubuh dan gerak mata yang akan
‘berbicara’. Pada hal ini, ilmu yang mempelajari tentang bahasa tubuh adalah Microexpression. Dari sebuah tulisan dan
tanda tangan juga dapat dilihat karakter dan perasaan hati seseorang. Ilmu yang
mempelajari tentang itu adalah Graphology.
Microexpression
adalah
ekspresi wajah yang diperlihatkan sesuai dengan emosi yang dialami. Biasanya,
terjadi pada situasi tertekan, dimana seseorang telah kehilangan atau
mendapatkan sesuatu yang ditunjukan dengan ekspresi wajah. Sangat sulit untuk
mengetahui Microexpression asli atau
palsu.
1.2. Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah
ini adalah:
1. Apa
manfaat mempelajari bahasa tubuh?
2. Bagaimana
jika kita menerapkan bahasa tubuh untuk kehidupan sehari-hari?
3. Bagian
tubuh manakah yang dapat dijadikan acuan terhadap emosi seseorang?
1.3. Tujuan
Penelitian
1. Mengetahui
emosi seseorang lewat bahasa tubuh yang selama ini belum pernah diketahui oleh
orang banyak
2. Memanfaatkan
bahasa tubuh sebagai ilmu untuk melihat emosional seseorang yang sebenarnya
bisa dipelajari
3. Memanfaatkan
bahasa tubuh untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
4. Menerapkan
kejujuran di dalam kehidupan. Bila ada seseorang berbohong lalu kebohongannya
diketahui oleh kita, maka dia tidak akan berbohong lagi (karena takut kebohongannya
diketahui)
2.4. Pengertian Manfaat:
Manfaat atau guna, laba.
(KBBI, 1998, 388)
Manfaat; faedah. (KBBI,
1987,.......).
Manfaat menurut penulis
adalah sesuatu yang menguntungkan dan; atau bisa dipergunakan
2.5. Pengertian
Mempelajari:
Pelajar: murid,
mahasiswa; Mem-pelajar-i: Sedang mencari/menganalisis ilmu. (KBBI, 2004, 435).
Mempelajari menurut
penulis adalah proses mengenali dan menelaah suatu ilmu.
2.6. Pengertian Bahasa:
Bahasa adalah sistem
lambang bunyi yang arbiter, yang dipergunakan oleh para anggota masyarakat
untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengindentifikasi diri. (Kamus Lengkap
Bahasa Indonesia, 2004, 65).
Menurut Penulis, bahasa
adalah isyarat untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar manusia
2.7. Pengertian Tubuh:
Tubuh adalah bagian fisik
materi manusia atau hewan, yang dapat dikontraksikan dengan roh, sifat, dan
tingkah laku. Tubuh sering digunakan dalam konteks penampilan, kesehatan, dan
kematian. (http://www.wikipedia.org)
Menurut penulis, tubuh
adalah anggota gerak yang telah diciptakan Allah S.W.T untuk dipergunakan
sebaik mungkin. Contoh: Beribadah; melakukan kebaikan; dll.
2.8. Pengertian
Kehidupan:
Kehidupan adalah ciri
yang membedakan objek yang memiliki isyarat dan proses penopang diri dengan
objek yang tidak memilikinya, baik karena fungsi-fungsi tersebut telah mati
atau karena mereka tidak memiliki fungsi tersebut dan diklasifikasikan sebagai
benda mati. (http://www.id.m.wikipedia.org/wiki/kehidupan).
Menurut penulis,
kehidupan adalah suatu amanat yang telah disepakati oleh Allah S.W.T. kepada
Adam yang bertujuan untuk beriman kepada rukun iman dan beribadah kepada Allah
S.W.T
2.9. Pengertian
Sehari-hari:
Menurut penulis,
pengertian sehari-hari adalah sesuatu pekerjaan/tindakan yang diulang secara
terus-menerus; bersifat konsistensi/istiqomah.
Kesimpulan
1. Ternyata, setelah melakukan
penelitian, mengumpulkan data dari berbagai macam sumber dan wawancara,
ternyata ada 7 ekspresi emosi wajah microexpression
yang bersifat universal, yaitu: Marah; senang; jijik; ketakutan;
penghinaan; sedih; kejutan.
2.ketika wawancara, penulis memberikan kertas kepada
salah satu narasumber dan penulis meminta agar menuliskan tulisan “the quick
brown fox jumps over the lazy dog”, kemudian setelah dilihat; karakter
narasumber adalah cenderung berani untuk melakukan sesuatu, namun tidak berani
mempertanggung jawabkan; mudah emosi dan selalu berfikiran negatif; memberikan
nasihat kepada orang lain, tetapi dia sendiri cenderung untuk memendam masalahnya,
dan ketika suasana santai dia memberberkan rahasianya kepada orang lain yang
sebenarnya tidak penting; kurang sistematis dan cenderung memikirkan hasil.
3. Ternyata pada dasarnya microexpression ada dua macam, yaitu microexpression asli dan microexpression palsu.
4. Microexpression asli adalah bahasa tubuh yang secara spontan (tanpa
berfikir terlebih dahulu). Kecepatan microexpression
ini dalah 1/25 sampai ½ detik.
5. microexpression palsu adalah bahasa tubuh yang dilakukan dengan
cara dipaksa agar tidak ketahuan emosionalnya (biasanya dilakukan oleh
pisikolog senior).
6. Arah dari gerakan bola mata
menunjukan; kebohongan, kejujuran, dan mengingat. Contoh: Bola mata menuju arah
kiri= berbohong. Bola mata menuju arah kanan= jujur. Bola mata menuju atas=
berfikir (berfikir dalam konteks keterangan waktu; yang telah lalu). Bola mata
menuju arah bawah kanan: Penyesalan yang mendalam.
7. Arah dari alis juga bisa
menunjukan; marah, sedih, senang, sinis, menantang seseorang, dan heran. Contoh:
Kepala menunduk, mata ke atas menuju alis, alis mengkerut ke bawah= marah.
Sekitar daerah dagu dan mulut menjadi mengkerut, alis mengkerut mengarah ke
atas= sedih. Dagu dan mulut terbuka, pipi terangkat, ada garis di bagian
sebelah kanan kiri kulit mata= senang. Alis mengkerut ke atas/kebawah, hidung
mengembang, daerah dagu sebelah kanan dan mulut mengkerut= sinis. Bagian dagu
dan mulut datar, alis mengarah ke atas= menantang seseorang. Alis mengkerut,
dagu melebar, mulut dibuka= heran.
8. Ketika gigi bagian atas menggigit
bibir bagian bawah= Gugup (Dengan syarat keterangan; telah terjad). Ketika gigi
bagian atas menggigit bagian bawah bibir, alis mengkerut ke atas= ketakutan
(Bisa juga takut rahasianya terbongkar). Ketika gigi bagian bawah menggigit
bagian atas bibir, alis mengkerut mendekati rongga hidung= kesal
9. Jika kita mengajukan pertanyaan
kepada seseorang, lalu terjadi kontraksi bahu ke belakang, alis mengarah ke
atas dan pupil terlihat besar berkontraksi selama ½ detik, dapat disimpulkan bahwa
pertanyaan yang kita ajukan adalah sesuai dengan apa yang dia ketahui *(bisa
juga karena seseorang tersebut kaget, sehingga mengatakan: “Kenapa dia bisa
tahu soal kebenaran ini?)